Metafora Manusia Ibarat Hewan

  • 0
Hallo! terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca artikel ini. Artikel kali ini akan membahas tentang naluri manusia yang sama dengan hewan atau mungkin sebaliknya. Ide untuk membuat artikel ini adalah dari iklan salah satu produsen rokok Sa*poerna Mild. Secara keseluruhan artikel ini sama dengan yang ada di iklan, namun akan ada yang saya tambahkan. Penasaran? Langsung saja kita bahas!

 Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan bentuk sebaik-baiknya. Tidak akan ada robot secanggih apapun yang bisa menyamai pikiran, sistem tubuh, nurani dan naluri yang ada pada manusia. Manusia adalah makhluk hidup satu-satunya yang mempunyai pikiran, emosi, dan nurani yang tidak dimiliki makhluk bumi lainnya. Tapi, apakah manusia tidak punya naluri seperti yang ada pada makhluk hidup lainnya? Saya rasa tidak. Manusia tetap mempunyai naluri yang cenderung mirip dengan naluri hewan. Berikut adalah naluri manusia yang mirip dengan naluri hewan.

1. Singa. Sang penguasa dan sang raja hutan.


Siapa yang tidak memiliki naluri untuk berkuasa? terutama seorang laki-laki, mungkin kita pernah berpikir untuk bisa menjadi penguasa entah itu di masyarakat, organisasi, pekerjaan, politik atau yang lainnya. Berkuasa adalah simbol kekuatan kita bahwa kita bisa mengendalikan sesuatu. Tapi perlu diingat. Sebesar apapun keinginan anda untuk berkuasa, anda sudah menjadi penguasa! penguasa diri anda sendiri.

2. Serigala. Pengintai kebisingan malam


Serigala. Hewan yang sering beraktivitas saat malam tiba. Tepatnya lebih bebas saat malam hari. Sama seperti manusia yang punya kesibukan pada siang hari. Setelah selesai jam kerja, ada yang langsung pulang untuk beristirahat. Tapi ada yang berkeliaran untuk menikmati gemerlap malam. Dunia malam adalah hiburan bagi mereka.

3. Fireflies (kunang-kunang). Penerang kegelapan.


Tak pelaknya kunang-kunang, dunia malam manusia pun akan selalu dihiasi oleh cahaya-cahaya hiburan bagi manusia yang sibuk bekerja seharian. Jika serigala adalah orang yang berkeliaran pada malam hari untuk mencari hiburan, kunang-kunang adalah hiburan itu sendiri. Kita larut dalam hingar bingar cahaya ini. 

4. Merak. Pesona indah sang penebar pesona.


Naluri untuk menebar pesona adalah naluri yang sama-sama dimiliki merak dan manusia. Kita selalu mencoba untuk menarik perhatian lawan jenis kita. Apapun itu caranya. Kebanyakan wanita selalu menebar keindahan untuk menarik lelaki. Sedangkan lelaki kebanyakan menebarkan kemapanannya pada wanita. 

5. Bebek. Sang 'buruk rupa'-pun dijadikan tren.


Selfie dengan pose mulut maju kedepan menyerupai bebek. Bebek yang sering dijuluki buruk rupa, dijadikan tren untuk berfoto. Terkadang, hal yang buruk/tidak baik dijadikan sebuah tren. Contoh saja artis-artis yang melakukan hal yang kurang pantas namun malah banyak diikuti oleh orang banyak. Kenapa bisa begini?

6. Zebra. Kawanan yang selalu mengikuti arus.


Serupa kawanan zebra, kita selalu mengikuti arus kehidupan dunia. Kita selalu berjalan bersama menuju arah yang sama pula. Kita berjalan bersama untuk menghindar dari sang pemangsa. Tapi apalah daya bagi yang tidak mengikuti arus dunia, di dalam perut singa kita mungkin berada. 

7. Elang. Terbang bebas kemana saja.

Seperti seekor elang. Kita terkadang ingin untuk terbang bebas. Melihat seluruh dunia dari atas langit. Terbang kemana saja yang kita inginkan. Tapi perlu diingat, Seekor elang tidak selamanya ada di langit. 

8. Semut. Pekerja ulet yang selalu gotong royong.


"Dulu", kita seperti seekor semut. Selalu bergotong royong jika melakukan sesuatu. Saling membantu dalam kesusahan. Bekerja sama untuk menyelesaikan sesuatu. Selalu 'bertatap muka' saat bertemu. Tapi apalah daya, teknologi mulai menghilangkan kebiasaan ini sama seperti pembasmi serangga membasmi semut.

9. Kupu-Kupu. Metamorfosis yang menghasilkan makhluk indah.


Siapa yang dalam hidupnya tidak pernah bermetamorfosis? Jika belum, mungkin suatu saat maka anda akan bermetamorfosis. Siapa yang mengira seekor ulat yang banyak orang merasa jijik dengannya berubah menjadi makhluk indah yang bisa terbang kemana saja? sama seperti kita, kita boleh diremehkan diawal, tapi buktikan bahwa anda adalah makhluk yang indah kelak. Tapi perlu diingat, seekor ulat tak akan pernah menjadi kupu-kupu jika tidak memakan daun yang pahit dan terkurung menjadi kepompong. 

10. Merpati. Simbol cinta kasih.


Hewan yang sering disebut sebagai simbol cinta kasih ini menjadi lambang kesetiaan. Kita manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan. Kita akan mempunyai pasangan kelak. Contohlah seekor merpati yang setia dengan pasangannya. Pernah lihat video pasangan merpati dimana salah satunya mati di jalan raya dan pasangannya menungguinya dan membantu membawa makanan seolah-olah berharap pasangannya masih hidup? Sangat menyentuh. 

Itulah hewan-hewan yang memiliki naluri yang sama dengan manusia. Atau lebih tepatnya metafora manusia dan hewan. Sama seperti yang ada di iklan rokok tersebut, semirip apapun naluri kita dengan makhluk hidup lain, kita adalah manusia.

Kesimpulannya adalah, semua makhluk hidup di bumi ini memiliki beberapa naluri yang sama. Kita manusia yang sering menyombongkan diri sebagai manusia yang lebih hebat dari hewan dan tumbuhan pun masih memiliki naluri dari mereka. Inilah hidup, kita makhluk hidup memiliki satu naluri yang sama. Yaitu naluri untuk hidup. Semirip apapun naluri kita, manusia tetaplah manusia. Kita memiliki pikiran, emosi, dan nurani yang mungkin tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Tapi, apakah karena kita memiliki ketiga hal ini, kita merasa paling atas di ekosistem? Apakah kita harus menjadi singa dari seekor singa? tidak! kita cukup untuk menjadi manusia.

Sebenarnya masih banyak hewan-hewan lain yang menggambarkan naluri seorang manusia. Tambahkan hewan-hewan lain yang menurut anda mempunyai naluri yang sama dengan manusia di kolom komentar. 

Semoga bermanfaat! - ZK

Tidak ada komentar :

Posting Komentar